Sabtu, 25 Mei 2019

[Review] Giselle by Akiyoshi Rikako


Author : Akiyoshi Rikako
Genre : Mystery, Thriller, J-Lit
Penerbit : Haru Group
My Rating : 4,5🌟


Yuhuu I’m back with another book review.
Sebelumnya terima kasih kepada pihak Penerbit Haru yang telah memberi kesempatan ke aku untuk mereview buku ini secara gratis 😁 thanks juga untuk kak Ayom heheh
Tadinya review ini mau aku buat di channel youtubeku, tetapi karena susah cari timing take video jadi aku putuskan reviewnya melalui blog dan instagram saja hehe
.

------------------------------------------------(Blurp)------------------------------------------------
Lima belas tahun yang lalu, prima ballerina Himemiya Mayumi tak sengaja menusuk dirinya hingga mati dalam usahanya menyerang Kurebayashi Reina, saat balet “Giselle” ditampilkan. “Giselle” pun menjadi judul terlarang dalam Tokyo Grand Ballet.
Lima belas tahun kemudian, sebagai perayaan ulang tahun Tokyo Grand Ballet, “Giselle” diputuskan untuk ditampilkan kembali.
Akan tetapi, saat mereka mulai mempersiapkan pertunjukan, arwah Mayumi mulai muncul. Berbagai kecelakaan dan kejadian naas pun terjadi beruntun
.
------------------------------------------------(Review)------------------------------------------------
Ini pertama kalinya aku membaca karya Akiyoshi sensei, dan untuk buku ini ternyata di luar ekspetasi aku suka dan penulis cerdik sekali menulis keseluruhan cerita ini.
Poin yang mau aku highlight disini :
  • Author melakukan riset yang cukup mendalam mengenai dunia ballet, banyak info-info dan istilah dunia ballet yang akupun juga baru mendengarnya. Contohnya kegiatan rapat untuk interpretasi tiap karakternya yang menurutku cukup seru, lalu detail tarian dan setting panggung Giselle yang sangat terasa nyata dengan aura suramnya
  •  Covernya memang juara banget illustrasinya, tapi jangan tertipu, karna buku ini bukan tentang hantu-hantu gitu kok hahah
  • Untuk sudut pandang yang digunakan dalam buku ini adalah orang ketiga sehingga membuat susah menduga siapa pelakunya, dan juga author mampu menggiring dugaan pembaca ke karakter lain yang sebenarnya disamarkan, dan itu benar-benar bikin penasaran
  •  Aku juga salut banget sama penokohan semua karakter dalam buku ini, karena mereka semua berada di zona abu-abu, dimana tidak ada tokoh yang benar-benar anatagonis maupun benar-benar protagonist
Yang jelas aku rekomen banget buku ini untuk penyuka buku genre misteri.  Dan sepertinya setelah ini akan cari buku Akiyoshi sensei yang lain hahha
 

 
.

Sabtu, 01 Desember 2018

[Review] The Ideal Team Player oleh Patrick Lencioni





Judul : The Ideal Team Player : Mengembangkan Tiga Hal Mendasar Dalam Membangun Tim Kerja
Penerbit : PT. BPK Gunung Mulia (Penerbit Libri)
Halaman : 203 lembar
Harga : Rp 75.000


Halo, akhirnya setelah sekian lama gak nulis review buku di blog, akhirnya bisa menulis lagi, dan kali ini, buku yang aku bahas sedikit beda  Buku kali ini adalah non fiksi mengenai sebuah kisah kepimpinan karya Patrick Lencioni berjudul The Ideal Team Player : Mengembangkan Tiga Hal Mendasar dalam Membangun Tim Kerja.

Kisah pada buku ini berkisah tentang Jeff yang harus menggantikan menjadi CEO dari perusahaan milik pamannya yang akan pensiun dini dan ia dihadapkan oleh 2 proyek besar yang akan dikerjakan perusahaan tersebut serta perekrutan pekerja secara massal.
Selama prosesnya, Jeff harus berusaha cukup susah payah menyelamatkan perusahaan dengan membangun budaya di bidang pencarian pekerja dan pengembangan seputar keutamaan-keutamaan dalam membentuk sebuah tim yang ideal, dengan risiko kehilangan beberapa pekerjanya yang berbakat. Jeff pun menemukan 3 hal mendasar yang dirumuskannya dalam membangun sebuah tim ideal yang sesuai budaya perusahaan mereka yakni : Lapar, Rendah Hati dan Pintar. 

Hal yang menjadi poin penting dalam perusahaan namun sering kali terlupakan oleh para pemimpin maupun CEO adalah kerja sama tim. Dalam buku ini Patrick Lencioni membantu kita memahami betapa pentingnya mengembangakan dan membangun tim kerja dengan mendasarkan tidak hanya pada skill individu, tetapi juga personality antara anggota tim yang satu dengan lainnya. 3 hal yang ditemukan dalam kisah Jeff dijelaskan oleh Patrick Lecioni dengan sangat sederhana dan bahasa yang mudah dipahami.

Tidak seperti buku leadership pada umumnya, yang mungkin sering bikin kita menguap membacanya, aku cukup terkejut dengan format buku ini yang bergaya naratif dan juga ternyata sangat menarik untuk dibaca hingga lembar terakhir. Buku ini juga cukup membantuku mulai menentukan budaya apa yang ada dalam usaha yang sedang kurintis dan berkaitan dengan para pekerja yang menjadi tanggung jawabku. Meski usahaku bukan bersifat tim kerja, tapi banyak poin positif yang bisa kuambil dari buku ini, salah satunya ketika akan merekrut pekerja baru heheh.
Buku ini kuberi rating 4 bintnag dari 5 bintang karena cukup bagus.

Kalau kalian tertarik baca buku ini, kalian bisa beli buku ini diToko Buku Gunung Mulia atau di Gramedia ya.




Sabtu, 10 Februari 2018

[Review] The Suitcase Kid - Jacqueline Wilson



Title : The Suitcase Kid
Author : Jacqueline Wilson
Illustrasi : Nick Sharatt
Publisher : Gramedia
Published :Juni 2003
Tebal : 168 Halaman
Genre : Children Fiction
Rating : 5/5

Sinopsi :
Keluargaku sejak dulu tinggal di Mulberry Cottage. Mum, Dad, aku-dan Radish, kelinci Sylvania-ku. Tapi sekarang Mum tinggal dengan Bill si Babun dan ketiga anaknya. Dad tinggal dengan Carrie dan anak kembarnya. Dan di mana aku tinggal? Aku tinggal bersama koperku. Seminggu dengan keluarga baru Mum, seminggu dengan keluarga baru Dad.
Gampang kok, semudah A,B,C. Semua ornag bilang begitu. Tapi yang paling aku inginkan hanya pulang-kembali ke Mulberry Cottage...
Ini cerita tentang Andy, anak perempuan berumur sepuluh tahun yang berbagi cerita tentang hidupnya setelah perceraian kedua orang tuanya.

Kamis, 08 Februari 2018

(Review) Fortunately, The Milk - Neil Gaiman

 
Title : Untunglah, Susunya (Fortunately, The Milk)
Author : Neil Gaiman
Illustrasi : Skottie Young
Publisher : Gramedia
Published : Desember 2014
Tebal : 128 Halaman
Genre : Children Fiction
Rating : 5/5
 
 
Sinopsis : 
“Aku membeli susu,” kata Ayah. “Aku keluar dari toko pojok, dan mendengar suara aneh seperti ini: dhum… dhumm… Aku mendongak, dan kulihat piringan perak besar menggantung di atas Jalan Marshall.”
“Halo,” pikirku. “Itu bukan sesuatu yang kaulihat setiap hari. Lalu sesuatu yang aneh terjadi.”

Ingin tahu kelanjutan ceritanya? Baca saja petualangan aneh dan ajaib ini, yang diceritakan dengan lucu oleh Neil Gaiman , penulis best–seller pemenang Newbery Medalist. Ilustrasi oleh Skottie Young.

Review :

Ini adalah buku ke 3 Neil Gaiman yang berhasil aku temukan dan baca. Buku ini cukup susah ditemukan di toko buku besar semacam Gramedia karena sudah tergolong buku lama, tapi untungnya waktu itu aku ketemu buku ini di Toko Buku Togamas Surabaya. Aku sangat antusias sekali dengan cerita dari buku ini, apalagi karya-karya Neil Gaiman selama ini selalu tidak pernah mengecewakanku.

Diceritakan seorang Ayah yang awalnya pergi membeli sebotol susu untuk sarapan kedua anaknya, namun saat dalam perjalanan pulang malah mendapati dirinya mengalami petualangan yang tak disangka-sangka, mulai dari diculik alien, melompat ke masa lalu dan masa depan, hingga bertemu dengan sesosok ilmuwan bernama Profesor Steg yang merupakan salah satu jenis dinosaurus (lupa namanya).

Sebenarnya aku sedikit meragukan sang Ayah sama seperti salah satu anaknya. Tapi aku membiarkan rasa penasaranku tak terjawab supaya tidak merusak imajinasi yang sudah dibangun oleh Neil Gaiman. 

Imajinasi Neil Gaiman benar-benar luar biasa disini, dengan gaya penceritaan yang tidak biasa dan juga sedikit sentuhan humor, membuat cerita ini jadi tidak bosan membacanya. Petualangan ajaib dan juga karakter-karakter didalamnya, dan bahkan dialognya semua sungguh diramu oleh Neil Gaiman menjadi satu kesatuan cerita yang bahkan bikin kalian yang membacanya tidak akan berkedip hahahha. Illustrasi dari Scottie Young juga sangat apik dan cocok dengan penggambaran tokoh-tokoh didalamnya. 
Oh ya, setauku, buku ini punya beberapa versi dengan illustrasi yang berbeda pula. Nah yang kebetulan diterbitakn oleh Gramedia adalah dari versi US nya. 

Buku ini cocok dibaca untuk siapapun. Tidak terbatas hanya untuk anak-anak saja menurutku. Karena ceritanya yang ringan dan menyenangkan, jadi cocok dibaca bagi kalian yang mungkin bosan dengan bacaan berat atau terkena reading slump.


Minggu, 02 Juli 2017

[Review] The Graveyard Book - Neil Gaiman


Title : The Graveyard Book
Author : Neil Gaiman
Publisher : Gramedia
Published : April 2013
Tebal : 360 Halaman
Genre : Children Fiction, Horor/Thriller


       Cerita film anak-anak dengan genre sedikit horror seperti Nightmare Before Christmas dan Corps Bride mungkin sudah pernah kalian tahu. Tapi bagaimana dengan buku genre Children Fiction yang bertemakan horror/thriller? Yups, it's my first time reading this genre.
          Sebelumnya, aku jujur belum pernah membaca buku-buku Neil Gaiman sama sekali dan hanya tahu dari seorang temanku yang penggemar karya-karya beliau. Dan aku cukup kaget ternyata Neil Gaiman juga menulis beberapa buku Children Fiction, salah satunya The Graveyard Book ini. Cukup susah juga menemukan buku ini karena sudah tidak dicetak ulang,alhasil akupun terpaksa menyewanya dari salah satu persewaan buku dan komik di daerah rumahku.  Berikut ini sinopsis singkat/blurb nya 

Minggu, 25 Juni 2017

[Review] The Bliss Bakery Trilogy #2 : A Dash Of Magic - Kathryn Littlewood


Judul : A Dash Of Magic
Penerbit : Mizan Fantasy
Genre : Fantasy
Author : Kathryn Littlewood
Halaman :  312Halaman 
Tahun Terbit : 2013
Rate : 3,78/5


            Buku ke 2 dari trilogi Bliss Bakery ini menceritakan kelanjutan kisah Rosemary Bliss bersama dengan anggota keluarganya yang mengelola toko roti Bliss dan harus menerima kenyataan bahwa buku resep ajaib keluarga mereka telah dicuri oleh bibi Lily. Pada buku pertamanya, saudara jauh mereka, bibi Lily mencoba mencuri buku resep ajaib tersebut dengan segala tipu muslihatnya. Karena merasa bersalah akan hal itu, Rosemarypun berjanji pada dirinya Ia harus mengembalikan buku milik keluarganya. Iapun tanpa direncanakan menantang bibi Lilynya untuk bertanding pada sebuah acara masak paling bergengsi yang diadakan di Paris. 
           
             Rosemary merasa telah bertindak bodoh karena kenyataannya Ia tidak memiliki kemampuan membuat roti layaknya seorang pembuat roti proffesional, tapi Ia juga tak bisa menarik ucapannya dan membiarkan Bliss Booked berada ditangan yang salah. Dibantu oleh ayah dan ibunya, Rosemary sekeluargapun meminta bantuan pada kakek mereka yang penggerutu yang memiliki seekor kucing yang dapat berbicara. Kakek Rose tersebut memiliki salinan Bliss Booked yang masih setengahnya diterjemahkan. Dengan berbekal itu Rosemarypun dengan gugup dan setengah percaya diri berangkat ke Paris mengikuti perlombaan tersebut.

            Berbagai kejadianpun menyertai petualangan Rosemary, baik itu kejadian baik maupun buruk. Selama di Paris, Rose tidak hanya harus mengikuti perlombaan yang diikuti oleh Patisserie (Koki yang ahli membuat dessert/roti) handal dari berbagai negara, tetapi juga harus mencari bahan-bahan ajaib yang diperlukan untuk roti buatannya yang sesuai salinan resep Bliss Booked. 

===OoO===

           Buku ke 2 ini cukup seru sebenarnya. Petualangan Rosemary dan keluarganya jauh lebih hidup dan juga dibumbui hal-hal magic yang seru. Sayangnya, ada beberapa hal yang kurang membuatku sreg di buku ini. 

           Pertama, tidak adanya terjemahan istilah-istilah bahasa Prancis yang terdapat di buku ini. Kalau cuma sekedar bahasa "Oui" atau "Mademoiselle" aku masih tau artinya, tapi disini bisa dibilang terlalu banyak bahasa Prancis yang asing dan panjang yang aku sama sekali tidak tahu artinya. Biasanya editor akan menyertakan terjemahan bahasa asing yang ada di buku di bagian paling bawah halaman, tapi sayangnya di buku ini gak ada sama sekali. Jadi yah... aku cukup terganggu waktu membacanya.

                Kedua, pengembangan karakter Rosemary disini bisa kubilang cukup membuatku sebal sama tokoh utama satu ini. Di buku ini, Rose benar-benar tampak ceroboh sekali, bertindak sebelum berpikir yang bahkan hampir mengakibatkan celaka saudaranya. Pikirannya yang dipenuhi oleh rasa bersalah karena Bliss Booked dicuri membuatnya terkadang tak berpikir rasional dan membahayakan dirinya serta kakak adiknya. 
             
                   Diluar itu, aku tetap suka dengan keseluruhan cerita ini. Meski yah, harus kuberi bintang 3,78 untuk buku ke 2 ini. Semoga saja di buku ke 3 nya gak terlalu mengecewakan lagi terutama berkaitna dengan tokoh Rosenya heheh. Oke, see you next time~~
                        


Senin, 24 April 2017

[Review] DIsney Fairies - Vidia Meets Her Match

Judul : Vidia Meets Her Match (Vidia Bertemu Tandingannya)
Seri : Disney Fairies
Penulis : Kiki Thorpe
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Penulis : Kiki Thorpe
Tahun terbit  : 2013
Jumlah Halaman :107

=== o0o ==

               Kalian pasti sudah tidak asing dengan Tinker Bell bukan? yap, peri yang selalu menemani tokoh Peter Pan itu oleh ternyata oleh Disney dikembangkan ceritanya loh, baik dari movienya dan juga buku ceritanya. Nah ,kali ini aku akan bahas buku cerita dari dunianya Tinker Bell yaitu kisah-kisah peri-peri lain yang hidup di Pixie Hollow. Uniknya, kisah Disney Fairies yang terbagi menjadi 24 seri lebih ini masing-masing ditulis oleh penulis yang berbeda loh. Sebut saja Amy Vincent, Kiki Thorpe, Laura Driscoll, Lisa Papademetrio, dan masih banyak lagi.