Rabu, 22 Februari 2017

4 Reasons Why I Love Childern’s Literature So much





 Yah seperti judulnya, postingan ini mungkin lebih mengarah ke curhat karena termasuk opini pribadiku.Sebenernya ide postingan ini berawal karena beberapa teman dan murid di tempat aku part time sedikit “mencemooh” aku karena selalu melihatku membaca novel anak-anak hahhaha.  
So….I made this posting.
Mungkin supaya lebih sedikit bisa membuka pikiran beberapa orang yang juga masih berpikiran bahwa “Bacaan Anak-Anak hanya boleh dibaca oleh anak-anak”. For me, there’s no limitless genre if you like to reading books. Nah ini dia alasannya :

1.     1. Melatih Daya Imajinasi Sebagai Desainer

Aku sudah mengenalkan diriku bukan di About Me? Yup, aku adalah seorang mahasiswi Desain yang sedang menempuh kuliah di salah satu Institut di Surabaya. Jurusanku yaitu Desain Komunikasi Visual mengharuskanku untuk mengasah daya imajinasi dari otak kiriku, yang mana lumayan gampang-gampang susah. Kenapa susah? Well yah karena banyaknya kesibukan di dunia nyata membuatku jarang sekali melatih skill menggambarku, dan ketika menadapat tugas untuk illustrasi sebuah cerita,aku sedikit mengalami kesulitan.
Nah, berangkat dari hal itu, akupun mengikuti saran temanku yang sesekali membaca novel anak-anak. Ia bilang kegiatan itu sangat membantunya untuk melatih daya imajinasinya dan menciptakan karakter, maupun ilustrasi lain. Ketika aku melakukannya, akupun menemukan dan menyadari bahwa betapa berpengaruhnya novel anak maupun cerita bergambar anak-anak buat aku. Aku menjadi lebih memilki imajinasi yang luas ketika membuat ilustrasi untuk tugas. Alur ceritanya yang selalu sederhana namun menyenangkan,selalu bisa membuatku rileks dan mendapat inspirasi untuk beberapa desainku.

       2. Ilustrasi Buku yang Menarik

Sebagai seseorang yang dalam tahap pembelajaran desain, otak dan mataku terbiasa untuk melihat tampilan sebuah produk.Oleh karena itu, aku biasanya tidak sembarangan membeli buku bergambar anak-anak maupun novel anak-anak. Kalau orang bilang "Don't Judge Book By It's Cover" Tapi untuk kasusku ini Cover juga menjadi penentu hahhaha. Itu karena, ilustrasi buku yang bagus biasanya bisa aku jadikan refrensi style desain ku. Dan aku sering sekali memfollow karya-karya artist (bukan artis sinetron yah) dari luar maupun dalam negri yang punya style lucu dan unik seperti ilustrasi anak-anak. Contohnya Erna Chai, Amna Oriana, Mkdandi dan masih banyak lagi.


    3. Pesan Moril Sederhana Yang Terkandung di Dalamnya

      Yups, buku ceita anak-anak selalu mengandung pesan-pesan moril sederhana yang memang ditujukan untuk anak-anak yang merupakan target pasar genre ini. Tetapi hal tersebut justru yang paling aku sukai. Karena aku sadari, seiring bertambah usia dan banyaknya permasalahan yang aku hadapi di kehidupan nyata membuat aku lupa akan moral-moral dasar yang sangat sederhana dan mendasar yang biasanya diajarkan saat kita masih kecil. Yang sebenarnya hal itu tidak boleh kita lupakan. Pesan moril itu sangat membantuku untuk me-refresh atau men-charge kembali ingatanku bahwa aku tidak boleh lupa akan nilai-nilai dasar tersebut, yang sebenarnya selalu ada di setiap permasalahanku (duh jadi berat yah bahasaku..haha).
     
      4. I Love Fantasy or Story with a kid as main character   

       Yah, siapa yang gak suka genre Fantasy sih. Dari anak-anak sampai kakek nenek juga suka dengan genre tersebut kan pasti. Nah, sebenernya simple. Banyak orang dewasa yang menyukai film bergenre fantasy anak contoh seperti Harry Potter, Up, Charlie and Chocolate Factory dan masih banyak lagi. Nah begitu pula dengan aku, hanya saja aku tidak hanya menontonnya tetapi juga menontonnya melalui imajinasiku sendiri dari membaca bukunya.
      Selain itu, aku suka sekali cerita-cerita yang memiliki karakter utama anak-anak di dalamnya dan menceritakan petualangan mereka maupun segala hal perasaan mereka dalam cerita tersebut. Rasanya seperti kembali menjadi anak-anak yang masih polos dan belum tersentuh oleh peliknya urusan duniawi ornag dewasa hahhaha.

u   
     Nah, itu tadi 4 alasan kenapa aku suka banget sama bacaan anak-anak. Tapi, itu bukan berarti aku gak suka bacaan dengan genre yang berat yah hahahha. Biar gini akujuga pernah loh baca novel sastra karya Indonesia, dan juga beberapa novel berat lainnya dan juga romance (for this genre,I really really give up. Don't know why). Jadi jangan kaget kalau sesekali aku akan memposting review buku /novel yang bukan genre anak-anak heheh.okay,
       See you next time~

Rabu, 15 Februari 2017

[Review] Vicky Angel by Jacqueline Wilson


Beberapa dari kalian pasti tidak asing dengan nama Jacqueline Wilson. Yups salah satu penulis novel anak-anak terkenal ini memang memiliki banyak karya-karya yang menarik. Aku sendiri jujur baru mulai membaca 2 novelnya dari sekian banyak. Nah, salah satunya ini, Vicky Angel. 
Kalian mungkin pernah membacanya waktu usia SMP, atau SMA, atau bahkan SD ya hehhehe. Nah untuk buku ini, aku pinjam dari teman dekatku dan butuh waktu 2 minggu lebih untuk bisa selesai karena padatnya jadwal kuliah dan kegiatan kampus hahahhah.

Vicky Angel ini berkisah tentang 2 orang sahabat perempuan yaitu Vicky dan Jade, dimana tokoh Vicky harus mengalami kecelakaan mobil dan meninggal dunia. Namun, disaat dunia Jade serasa runtuh karena kepergian Vicky, sosok Vicky justru hadir kembali sebagai roh yang hanya bisa dilihat oleh Jade. Meski awalnya ragu dan tak percaya, namun akhirnya Jade pun percaya bahwa sahabat baiknya itu kembali meski dalam wujud yang berbeda.

Semenjak kembalinya Vicky sebagai Roh, Jade pun mulai mengetahui beberapa hal tentang Vicky yang sama sekali tak pernah Ia ketahui sepanjang pertemanan mereka. Jadepun melakukan beberapa hal yang tak pernah Ia lakukan karena bujukan Vicky. Seperti membolos sekolah dan pergi ke London untuk sekedar jalan-jalan. Maupun  berkata kasar terhadap Sam, anak lelaki bertubuh gemuk yang dulu menyukai Vicky. Yang sejujurnya tidak ingin Jade lakukan karena menyakiti hati Sam. 
Jadepun mulai dekat dengan teman-teman sekolahnya yang sebelumnya hampir tidak pernah mengobrol dengannya. Dari situ Iapun tau bahwa beberapa anak memang masih benar-benar peduli dan kehilangan atas kepergian Vicky yang mendadak.
Namun, rupanya Vicky tidak sependapat dengan Jade. Ia menjadi lebih pemarah ketika mengetahui Jade menyapa Sam dan mengacuhkannya. Maupun ketika Jade tidak menuruti saran Vicky untuk tidak bergabung di club berlari.

 Meski senang mereka bisa bersama kembali, namun sesungguhnya Jade masih memiliki trauma hebat tentang kecelakaan Vicky dan itu membuatnya kesusahan memberikan kesaksian di proses investigasi kecelakaan Vicky. Jadepun terkadang lupa, bahwa Vicky nya kini telah meninggal dunia dan menganggap Roh Vicky sebagai Vicky yang asli. Sampai akhirnya Iapun tersadar bahwa Jade selama ini mengganggap dirinyalah penyebab kematian Vicky. Untungnya disaat-saat terakhir, Vicky meyakinkan Jade bahwa hal itu bukannya kesalahan Jade.

 Sewaktu masuk ke pertengahan cerita, jujur aku hampir malas untuk ngelanjutin buku ini. Bukan karena ceritanya yang membosankan, tapi lebih karena tidak tahan dengan sifat Vicky yang berusaha mendapat perhatian Jade sampai-sampai membuatnya melakukan hal-hal yang tidak baik. Bahkan dia masih tetap egois ketika sudah jadi arwah! banyangkan coba. Tapi, setelah aku akhirnya mencoba tetap melanjutkan hingga cerita ini selesai,  aku bener-bener tersentuh sama sikap Vicky (T_T) *mewek*

Karya Jacqueline Wilson memang selalu apik dengan gaya bahasa yang sederhana namun sarat kan pesan moral. Terlebih lagi, Ilustrator tetap dari karya-karya beliau yang aku suka banget hahhahah maklum anak design pasti liatnya condong ke ilustrasinya juga :p 
Aku bakalan review 1 novel Jacqueline Wilson di postingan berikutnya. So, jangan ketinggalan yah^^
See you next time~~

Selasa, 14 Februari 2017

[Review] Dongeng Misterius 5 Benua 1 & 2 - Widya Ross



Yuhuuu saya datang lagi, kali ini langsung 2 buku sekaligus hihi soalnya ini serinya hampir sama cuma beda macam2 ceritanya aja.
Buku anak kali ini berjudul Dongeng Misterius Lima Benua oleh Widya Ross. Buku ini termasuk kategori buku bergambar. Nah, kesan pertama waktu dulu aku beli buku ini yaitu "Pasti ini buku bergambar terjemahan luar" dan ternyata bukan loh. Ini murni hasil karya penulis Indonesia yaitu mbak Widya Ross, dan bahkan ilustrasinya yang super duper cute ini juga hasil buatan ilustrator Indonesia yaitu Amna Oriana dan Mira Widhayati.

Waktu baca buku ini sumpah langsung jatuh hati banget sama ceritanya dan ilustrasi buku ini. Cerita-cerita yang ditulis dalam buku ini sangat ringan dan tidak terkesan horror tapi justru jenaka. Kisah-kisah misterius yang diangkat dalam buku inipun memang diangkat dari mitos-mitos dan cerita rakyat dari berbagai negara di 5 benua. Seperti  Boogeyman, Vampir, Hantu leher panjang,Harppi Monster dan masih banyak lagi. Buku ini pun terdiri dari 20 lebih cerita pendek yang dikategorikan per negaranya. Uniknya, penulis juga menyertakan  fakta-fakta menarik seputar makhluk atau hantu di setiap cerita pendeknya. 

Menurut aku pribadi buku ini cocok buat semua umur hahah. Selain karena visual ilustrasinya yang kuat dan mendukung dari isi cerita, buku ini juga berisi wawasan mengenai mitos-mitos berbagai negara. Beberapa judul dai cerita pendek di dalam buku ini yang paling aku suka yaitu "Menata Rambut Ular Selena" , "Gua Orang Bati yang Berantakan" (dari seri 1) . Lalu untuk yang di seri 2 ada "Boneka Hantu", "Kisah Banshee Kecil yang cantik"  dan "Sphinx Kucing Penjaga Piramida Tikus".
Buku ini bener-bener membuka jendela dunia imajinatifku hahhah. Karena selama ini biasanya novel anak yang misteri pasti ceritanya horor dan aku yang penakut ini agak kesulitan dan ogah2an baca cerita horror hahha.

So, sekian review pendek dari ku. Yangjelas, kalau kalian suka koleksi buku bergambar dengan gaya ilustrasi anak-anak yang imut kayak gini, kalian wajib baca buku ini deh.heheh
see you next time~




Senin, 13 Februari 2017

[Review] A Series of Unfortunate Event - The Bad Beginning (Lemony Snicket)


Halo, halo...kali ini aku mau review novel anak-anak yang tidak memiliki nuansa anak-anak haha bingung kan....
judulya A Series of Unfortunate Event oleh Lemony Snicket
Mungkin bagi kalian yang pernah tau, A Series of Unfortunate Event ini pernah di filmkan pada tahun 2004, yang dipernakan oleh Jim Carey. Tapi kali ini, aku gak akan bahas soal film nya. 
Jujur, dulu aku pikir seri ini hanya ada filmnya, Tapi sewaktu aku mengunjungi pameran buku terbesar di kota ku (Bid Bad Wolf Book) pada November tahun 2016 kemarin, aku baru tahu kalau ternyata film itu merupakan adaptasi dari seluruh seri novelnya yang berjumlah 12 !!! hahha ketinggalan banget yah aku. 

Jadi, novel ini merupakan novel anak dengan genre Gothic Fiction. Tidak seperti cerita petualangan anak-anak yang biasanya menabjubkan dan penuh fantasi serta berakhir dengan happy ending, novel ini justru menyajikan sesuatu yang berbeda, dimana ke -3 tokoh dalam buku ini yaitu Violet, Klaus, Sunny Baudelaire  yang merupakan 3 bersaudara, harus mengalami nasib malang beruntun yang di karenakan oleh tokoh bernama Count Olaf.

Buku The Bad Beginning ini merupakan seri pertama dari rangkaian Series of Unfortunate Event. 
Kejadian malang diceritakan berawal saat kedua orang tua Baudelaire bersaudara diberitakan meninggal dunia akibat kebakaran hebat di rumah mereka yang sangat misterius. Mr.Poe yang merupakan kuasa hukum dari warisan keluarga Baudelaire pun akhirnya memutuskan untuk mengirim Baudelaire bersaudara untuk diadopsi oleh keluarga terdekat mereka yaitu Count Olaf. Namu, bayangan memiliki tempat tinggal yang setidaknya nyaman ditinggali bersama dengan "kerabat" merekapun sirna. Karena ternyata, Count Olaf sangatlah kejam pada Baudelaire bersaudara serta melakukan segala cara untuk dapat menguasai harta warisan peninggalan Baudelaire dengan berbagai akal licik. 
Selain itu, Violet pun menemukan beberapa kejanggalan yang terjadi, mulai dari kebakaran misterius rumah mereka, tato mata yang ada di pergelangan kaki Count Olaf, status Count Olaf sendiri yang merupakan "saudara jauh" keluarga  Baudelaire, serta teropong emas dengan lambang mata yang sama dengan milik Count Olaf yang ditemukan oleh Klaus di reruntuhan rumah mereka setelah  kebakaran.
 
Keberadaan Justice Strauss yang meskipun sedikit menolongpun juga tidak membantu karena akhirnya Iapun dijebak oleh rencana jahat Count Olaf yang berniat untuk menikahi Violet secara legal , sehingga harta Baudelaire bisa jatuh ke tangannya. Satu keberuntungan yang dialami oleh Baudelaire bersaudara pada seri pertama ini adalah, batalnya Count Olaf menikahi Violet karena akhirnya Mr.Poe menyadari hal tersebut dan tidak mensahkan pernikahannya. 
Namun, kisah ini tentu tidak berakhir dengan ditangkapnya Count Olaf dan Baudelaire bersaudara bisa hidup tenang. Count Olaf berhasil melarikan diri dan Mr.Poe berjanji pada Baudelaire akan menangkapnya. Sembari itu, anak-anak malang itupun harus pasrah menanti siapa orang tua asuh mereka dan kejadian apa lagi yang akan mereka hadapi selanjutnya.


Jujur aku jadi ketagihan sama buku ini, dan masih berusaha untuk melengkapin seri lainnya. Tapi sayangnya,  buku ini bener-bener langka, dan kalaupun ada itu yang bekas dan serinya juga gak lengkap. Cerita ini meski suram tapi cukup seru untuk diikuti. 
Sekian review dari aku, mohon maaf kalau ada kesalahan hehhe karena maklum ini baru pertama kali review buku :p
see you next time~~~



  

Sabtu, 11 Februari 2017

About Me



Nick Name : Stefanny Natalia
I'm a girl who love art, design, childern, and books
Love to eat and I love myself the way I am
Noodles lover
For me, there is no word "OLD" for childern's litterature and being a fangirl. yups I'm a fangirl
Books is the 2nd things I appreciate so much other than my lappie

Instagram : @harajukyuu